Kamis, 31 Maret 2016

Seharusnya Kau yang Lebih Tau

Kereta, 31 Maret 2016
17.43 

Semua hal yang terjadi akhir akhir ini, seharusnya lebih mengutamakan  logika. Tidak hanya perasaan ataupun insting seorang wanita. Seharusnya kau lebih hati hati. Menempatkan hati yang tidak seharusnya berhenti. Berhenti di dirinya. 

Mungkin ia adalah seseorang yang bisa dikatakan paket lengkap. Semuanya ada di dirinya. Tapi tidak semudah itu membuat ia menyukaimu. Atau bisa dikatakan tidak secepat itu. Secepat kau memutuskan berhenti padanya. Secepat kau berfikir ia menyukaimu karena ia memperlakukan kamu berbeda. 

Kau adalah temanku. Banyak wanita sebelum kamu yang ia temui. Bisa jadi tidak hanya kamu wanita yang ia perlakukan berbeda.  Bisa jadi tidak hanya kamu yang dipanggil seperti itu.  Banyak hal yang bisa terjadi, jadi kau tak perlu berseri seri. 

Tak seharusnya kau jatuh. Jika ia biasa biasa saja, hanya menganggapmu sebagai kenalannya. Jika wanita itu bukan kamu? Bagaimana dengan pertemanan kalian yang kau anggap luar biasa itu? Sangat spesial.

Mungkin kau mau ada dia di masa depanmu. Tapi apakah dia setuju? Bisa jadi, sekali lagi bukan kamu wanitanya. Ia terlalu banyak kelebihan. Tapi kamu ?Katamu cinta bisa menyempurnakanmu, tapi apakah bisa dipastikan kau akan dipilih olehnya ?

Jangan bermimpi.
Dunia tidak seindah lukisan dongen imajinasimu. 
Laki laki seperti dia tidak mungkin menginginkanmu. Terlebih untuk masa depannya. 
Laki laki seperti dia tidak mungkin memilihmu. Meski kau telah memutuskan menunggu. 

Berfikir rasional akan membuat kau tau, 
Bahwa ia tak semudah itu jatuh padamu.
 


Rabu, 30 Maret 2016

Katakanlah bahwa itu aku

Jakarta, 30 Maret 2016
17.53

Mendekatlah padaku,
agar aku tau kemana hatimu kan menuju.
Ungkapkanlah beberapa kata,
yakinkan aku bahwa akulah wanitanya.
Jangan menghindar dan tak perduli.
Jika cinta soal berjuang, aku harap kau demikian. 

Tak perlu bersama, aku hanya ingin tau harus menunggu berapa lama? 
Aku adalah sepi, yang kau coba ramaikan.
Datanglah, dan katakan aku adalah wanitanya.
Datanglah, dan katakan aku adalah alasan kau berjuang. 
Berjuang dalam kariermu..
Berjuang dalam agamamu..

Katakan,
dan aku akan menunggu sampai kau datang

Endang Rachmawati 




 

Minggu, 27 Maret 2016

Sebuah Pertemuan

Jakarta, 27 Maret 2016
21.18

Jika nanti tlah kutemukan.. 
Kamu yang membuatku jatuh pada dirimu, sekurang apapun itu tetap terlihat hebat untukku. 

Jika nanti kita berjumpa..
Akan kupastikan kau takkan kulupa.
Entah pernah ada atau kamu baru menyapa,
aku akan mencintaimu secara sederhana. 
Sesederhana aku ingin membahagiakanmu. 
Sesederhana aku ingin tetap terlihat cantik untukmu. 

Jika nanti kita bersama..
Entah di umur kita yang ke berapa, 
ku pastikan aku ada di saat pertama kau minta..
Untuk menjadikanku wanita satu satunya.

Jika nanti kau yang membuatku cinta..
Kupastikan kau sosok lelaki diantara semua kriteria,
 kau adalah satu satunya..

Aku akan mencintaimu secara benar. 
Sebenar benarnya langkahku yang ingin menggenapimu.
Sebenar benarnya aku ingin pantas untukmu.

Aku di sini
Masih di sini untuk kau temukan. 

Endang Rachmawati 

Selasa, 22 Maret 2016

Sejak senja

Jakarta, 22 Maret 2016
07.25

Aku telah melihatmu sore itu..
Kau adalah senja yang tertinggal..
Saat itu kau tertawa, di bawah sinarnya 
Aku diam, duniaku terdiam, 
sejak kapak kau menjadi begitu menarik?

Aku telah menatapmu lebih lama di sore itu.. 
Kau tau ?
Aku mulai menyukaimu.. 

Aku telah membayangkanmu sehabis sore itu..
Sebut saja itu kamu..
Entah apa yang akan kulakukan esok, apa harus aku menyapa ? 
Entah apa yang akan ku kenakan esok, aku ingin terlihat cantik olehmu..

Pipi ku memerah, reaksi tubuhku berlebihan. Aku semakin suka kamu. 

Seperti takdir..
Aku dan kamu adalah kebetulan kebetulan,
yang disengaja Tuhan..

Endang Rachmawati 

Minggu, 20 Maret 2016

Cukup

Jakarta, 19 Maret 2016
21.51

Aku mengenalmu sudah lama..
Bahkan sangat lama saat aku belum mengenal dunia.
Kamu adalah keajaiban di bumi, bukti cinta Tuhan pada kami.

Kami adalah sekumpulan aku, yang bersyukur tlah punya kamu.
Sekumpulan orang sepertimu, adalah tempat teraman. Saat seluruh pedang mencoba menusuk kami. 
Sekumpulan orang sepertimu, adalah tempat ternyaman. Saat tak lagi ditemukan kasur hangat di kamar. 

Atas diri seperti kami..
Bahagiakah kamu? Saat kami menghentikan masa mudamu.
Senang kah kamu? Saat kami bahkan menghentikanmu dari pekerjaan yang kau perjuangkan sejak lama. 
Secukup itukah kebahagiaanmu? Melihat orang seperti kami tumbuh sehat dan bahagia.
Saat seluruh dunia menawarkanmu kebahagiaan yang mewah.

Kamu, adalah dirimu yang megah. Yang membuat kami selalu ingin merebah.
Kamu, adalah dirimu yang sederhana. Sesederhana kata 'cukup' untuk membuatmu bahagia. 

Endang Rachmawai 






Sabtu, 19 Maret 2016

Untuk kamu : laki laki di perapian

Jakarta, 19 Maret 2016
11.06


Sekarang musim apa ?
Tadi pagi hujan dan kini panas, tapi bunga bermekaran di pekarangan. 
Sekarang sudah bulan keberapa ?
Apakah bulan kedua? Ketiga? Bahkan tak kutau bulan keberapa ini sejak tlah diputuskan saat itu. 

Sudah berapa jauh? Sudah seperti apa kita kini? Langkah kita sudah semakin lebar, mengambil semua kesempatan. Sejak saat itu, kita menghilang. Sama sama menghindar. Kesibukkan membuat aku dan kamu saling melupakan. Sama sama sibuk dan mengabaikan.

Tak ada salam perpisahan, ataupun janji akan perjumpaan. Kau tlah hilang, dan takkan kuperdulikan. 

Selamat tinggal. Laki laki di perapian..


Endang Rachmawati 


Rabu, 16 Maret 2016

Namanya Nayara

Kereta, 15 Maret 2016
07.18

Maaf baru menulis kembali. Dua minggu kemarin entah mengapa jadwal ku sangat penuh. Aku sibuk. 

Bukan kesibukan tidak jelas, tapi kesibukan yang sangat jelas. Jelas untuk masa depan. Jelas dapat penghasilan. Yap aku mengajar private. Dan kegiatan lainnya aku mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan PKM.  Lomba yang kami menangkan waktu itu.. ;)

Sekarang aku akan menjelaskan pengalaman mengajar private dulu ya. Terkait PKM akan kujelaskan pada postingan berikutnya..

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Namanya Nayara, umurnya 11 tahun. Sekarang ia duduk di kelas 6, di salah satu sekolah International School di daerah Cilandak, Jakarta Selatan.

Nayara adalah anak yang aktif, ia sangat suka bermain. Lebih tepatnya menciptakan permainannya sendiri, kreatif bukan? Nayara cepat sekali bosan, tapi dia tidak menyusahkan ku dengan keengganan atau mencari cara agar tidak belajar. Jika sudah bosan, ia akan mengajakmu bermain permainan tik tak tok dan lainnya. Nayara adalah anak yang manis, dia baik, dan suka bercerita. Dia bercerita bahwa teman temannya mengatakan ia teman yang baik, dengan gaya bicaranya yang formal dan bercampur dengan bahasa Inggris aku tersenyum. Kamu memang baik Nayara. 

Nayara memiliki rambut sebahu, ia tomboi dan lihat. Ia masih mengenakan seragam sekolahnya, saat aku tanya mengapa ia tidak ganti baju, ia mengatakan i like my School, and i love my uniform. Dia menyukai sekolahnya..

Hari itu, adalah hari aku pertama kali mengajar Nayara. Aku suka dengan Nayara. Aku nyaman. Tapi ada satu hal yang membuatku tertekan, Papi Nayara. 

Papi Nayara bertubuh tinggi dan memiliki perut agak buncit. Ia adalah laki laki yang soleh, dan aku salut ia mampu mengarahkan keluarganya dalam agama. Saat adzan magrib, Nayara pamit untuk solat magrib berjamaah. Penanaman Papi Nayara terkait agama, mampu membuat Nayara mengagungkan dan membanggakan agamanya. Dengan berbagai hal alasan yang dapat aku terima dengan logika. 

Namun, Papi Nayara yang berumur sekitar 40-50 tahun membuatku tetap tegang, mungkin aku mengerti untuk pertama perlu diawasi. Tapi terkadang ada yang membuatku risih dan tidak nyaman, Papi Nayara mengacak sistem ngajar ku. Mungkin ini terlalu cepat, temanku yang lain masih dalam tahap mengobrol santai tapi berbeda denganku. Yang harus dituntut untuk Nayara mengerti dalam sekali ajar. 

Mungkin ini rasanya mengajar private, memiliki banyak tuntutan harus membuat siswa memahami. Berbeda dengan menjadi guru bimble yang asal mengajar saja sudah bisa, tidak dibutuhkan untuk mencari cara agar dia mengerti. 

Nayara..
Semoga kita bisa cocok ya :))
Kalau tidak, mungkin aku akan berpindah saja.. 

Endang Rachmawati 

Jumat, 04 Maret 2016

Disalahkan

Kereta, 2 Maret 2016
07.30

Halo hari kedua di bulan Maret :D Halo kereta. Halo kamu yang sudah lama tidak bertemu, tadi kita papasan loh. Halo kesesakan yang semakin sesak hari ini. 

Pagi ini ku awali dengan bangun terlambat. Sangat terlambat. Mungkin efek terlalu lelah pulang pukul 9 dua hari ini. Hari ini tidak aku saja yang terlambat bangun, tapi seluruh keluargaku. Alhasil kami terburu buru dalam segala hal, termasuk mandi. Untung saja aku sudah duluan masuk kamar mandi. 

Pukul 06.30 aku dan Tyo sudah berangkat menuju stasiun terdekat. Tapi ada satu masalah, tiba tiba motor mati di tengah jalan. Setelah banyak hipotesis kami menyimpulkan bahwa bensinnya habis dan kami membelinnya di bensin eceran terdekat.

Sesampainya disana tempatnya belum buka namun ada kakek kakek di dalem. Kemudian beliau datang menghampiri dan aku bilang ingin membeli bensin. Ia memberikan botol kaca coca cola, dan memberikan corong bensin. Lantas ekspresi aku berubah bingung, di sana pak motornya. Aku sambil menunjuk tempatnya. Tiba tiba diluar dugaan aku malah disemprot alias diomeli. 

"Engga tau orang lagi ribet apa. Tokonya belum buka, malah beli disini. Udah bagus saya kasih bensin, malah minta saya layanin juga. Di sini ada orang lagi sakit sakitan, saya capek. Bla bla" ekspresi aku langsung melongo,  pagi pagi udah diomelin. 

Setelah kejadian itu, aku sampai kampus terlambat. Soalnya berita awal dosennya tidak ada, namun tiba tiba pukul 8 ada pemberitahuan di grup kalau dosennya udah dateng. Yeah aku presentasi hari itu, sial. Masih di stasiun sudirman.

Sesampainya di kampus langsung aku masuk kelas, dan melanjutkan presentasi kelompok ku yang baru datang satu orang. Lalu aku memberikan print an makalah dan ppt kepada dosen. 

Seusai presentasi, komentar pedas disampaikan dosen. Astaga saat dia mengangkat makalahnya, aku lupa jilid. Dosenku satu ini, berubah 180% dari semester sebelumnya. Aku lupa, satu hal makalah harus dijilid. Habis kelompok kami terkena kritikan pedasnya. Sebenarnya itu bukan tugasku untuk print materi. Sebenarnya kalau dikritik dosen aku tidak masalah, kau tau hal yang membuatku benci hari itu adalah temanku menyalahkan ku. Sial. Kita ini sekelompok, semua materi dikirim ke email ku, dan aku harus merapihkan dan menambahkan bab 1 dan 3. 

Setelah makalah dikembalikan, terlihat coretan demi coretan. Kesalahan kata, spasi, dan lainnya. Dan temanku menyalahkan. Itu lebih dari menyebalkan. Nada suara, cara berbicara seakan menyiratkan 'masa seperti itu saja tidak bisa'

Ingin rasanya ku kutuk ia untuk berhenti bicara hari itu. Pantas dia tidak memiliki teman. Kebiasaan untuk memendam amarah, membuat perasaan ku kusut hari itu. Seusai presentasi, temanku memanggil dan bertanya "Nanti jajan ngga?" Aku menjawab dengan anggukan dan senyum sedikit kecut. Lalu aku mencari tempat duduk, tapi dia terus memanggilku. Temanku satunya lagi sedang berbicara denganku. Karena kesal ia terlalu berisik aku membentaknya. "Kenapa sih Is?" dengan suaraku meninggi. Pertahanan ku hancur, seketika temanku langsung diam dan memalingkan muka. Maaf.. Tidak seharusnya aku seperti itu.. 

Hari yang buruk.. Sangat buruk

Hidup di Jakarta Akhir akhir ini

Jakarta, 10 Juli 2025 17.22 Hidup di Jakarta akhir-akhir ini kenapa menjadi seperti ini. Udara yang semakin memburuk membuat saya malah terk...