Aku sudah mencoba untuk lupa. Bahkan untuk pura pura lupa aku sudah mencoba. Bukan.. Bukan karena tidak ada yang lebih baik sayang. Cukuplah laki laki yang datang, namun tidak ada yang seperti kamu. Cukuplah laki laki yang mengungkapkan rasanya, namun sekali lagi tidak ada yang seperti kamu. Kamu yang terlalu tidak perduli, datang dan pergi seingin hati. Kamu yang terlalu jahat, hatiku pun kau sayat. Kamupun yang terlalu pengecut, diawal saja kau berjuang. Tidak bisa kah kau berjuang di akhir pula? Agar aku tidak terlalu merasa letih berjuang sendirian. (17/08)
Jumat, 14 November 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hidup di Jakarta Akhir akhir ini
Jakarta, 10 Juli 2025 17.22 Hidup di Jakarta akhir-akhir ini kenapa menjadi seperti ini. Udara yang semakin memburuk membuat saya malah terk...

-
Harus berapa kali aku bertanya, pada jiwa yang tlah lama sirna. Haruskah aku tertawa agar kau tau aku bahagia? Jiwa jiwa yang menghilang dat...
-
Jakarta, 23 April 2024 21.04 Hai, namaku Endang. Hanya disini saya masih baik-baik saja menyebutkan nama itu. Nama yang di esok pagi akan k...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beerkomentarlah dengan bijak