Jakarta, 2 Juli 2021
22.18
Semua akan baik baik saja, katanya. Malam ini saat kami berbincang. Ucapnya yang sedikit menenangkan, fikir saya menjadi kalut. Jika tiba tiba semua memburuk, jika esok pagi yang saya takutkan terjadi.
Malam ini saya merasa buruk, untuk sehat kami berempat terutama Bapak. Tubuh yang kuat dan perkasa, hanya pernah sakit demam sesekali. Kemarin malam mengeluhkan dada yang sakit karena gas naik. Sekarang sudah membaik, tapi saya tetap merasa takut. Untuk kehilangan, atas permintaan maaf dan dimaafkan sebelumnya Bapak ucap. Saya belum mau menjadi yatim, Pak. Tetap sehat. Sebentar lagi Bapak akan menikahkan putrinya. Berumur panjang,Pak.
Jika seperti ini saya selalu meminta maaf, dan menggobloki sikap saya selama ini. Kerasnya saya, egoisnya saya, samanya kita, dan saya yang harusnya mengalah. Esok, saya akan menjadi baik untukmu. Menjadi patuh dan tidak keras lagi seperti sebelumnya,Pak. Saya akan lebih perhatian padamu, walaupun Bapak lebih mau dengan ibu saya tidak akan kesal lagi. Saya belum belikan bapak smartphone baru. Saya belum berbakti untukmu. Saya masih menyulitkan mu, dan mengumpat secara sembunyi.
Saya akan baik untukmu. Jadi sehatlah Pak. Saya akan lebih Menyayangimu. Tiba tiba perasaan takut yang membuncah di malam menjelang lelap, mengingatkan saya akan banyak hal. Dan merindukan saya pada seluruh kenangan.
Semoga semua akan baik-baik saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beerkomentarlah dengan bijak