Lamongan, 19 Juli 2015
09.00
Langit, bahkan aku pernah merasakan membiru seperti warnamu kini. Dan wanita itupun, ia pernah merasa membiru sepertiku. Bahkan aku tak mampu membuat perumpamaan yang nyata.
Sadarkah kau langit, perlahan sinar sang surya merambat menembus kaca mobilku. Membuatku merasa panas, tapi terima kasih setidaknya tidak hatiku saja yang merasakan panas. Memandang kalian sungguh indah, dan kini fikirku tlah berpindah. Apa kabar sekali lagi denganmu? Apa kau pernah bertanya kabarnya? Ia terlihat tidak baik baik saja. Tengoklah sebentar, kurasa...ia merindukanmu. Jangan tak perduli, dengan senang kau berpindah lagi. Ah kau perlu menyelesaikan masalahmu dengannya. Masalahmu denganku? Anggap saja tak ada, sudah biasa aku merasa.
Terima kasih pasangan yang mesra, kau telah memindahkan cahayamu sebentar. Sehingga sekarang aku bisa berfikir dengan damai, bak anginmu kini. Bolehkah aku menganalisa hidupmu? Kau tau, kau tak seperti dulu. Seperti awal aku mengenalmu. Kini kau lebih tak perduli, dengan hati wanita yang kau patahkan hari itu. Mungkin aku lebih baik baik saja, karna cintaku tlah berpasrah. Tapi ia? Sudahlah..
Bolehkah aku menganalisa mu untuk yang kedua? Aku yang mengenal betul kau dari SMA. Jangan cepat berpindah, kau harus tau yang menyebabkan hatimu tak bisa lama rasakan pada hubungan. Mungkin karena wanitamu sebelum aku, yang kalian belum terselesaikan. Sehingga perlakuanmu padaku, seperti perlakuannya padamu. Atau pada sahabatmu yang pernah aku cemburui. Sedari awal hingga perjumpaan terakhir kita bersama kemarin, aku merasa ada yang ganjil antara kalian. Ah bukan, antara hatimu dengannya. Jangan menyangkal kawan, coba pahami saja perlahan. Bahkan aku sangat mengenalmu, dan kau tau? Perempuan tak pernah salah dalam hal perasaan.
Jangan teruskan jika masalahmu saja belum terselesaikan. Kau berujar aku hanya berlebihan, seakan tau kamu segalanya? Jika benar kau mau apa? Kau tau, patah hati itu tak enak. Sangat tidak enak. Hentikan pencarianmu, pahami saja hatimu.
Endang Rachmawati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beerkomentarlah dengan bijak