Kamis, 25 November 2021

Saya baik-baik saja

25 November 2021

19.04


Saya baik-baik saja, dan akan baik-baik saja. Sebelumnya tak apa, bahkan memiliki banyak waktu untuk diri sendiri. Sebelumnya baik-baik saja, ibu pergi subuh pulang petang. Bapak kembali setiap akhir pekan. Semua baik baik saja. Tidak sepi dan tidak sunyi. Ya. Semua masih baik-baik saja.


Selasa, 09 November 2021

Menjadi Rindu

9 November 2021

20.27


Menjadi rindu tiba-tiba, untuk kamu yang belum pulang hingga pukul delapan. Pelukan malam sebelum terpejam, setelah tak enak seharian. ‘Ayo pulang!’ batin saya berujar. Setelah perdebatan di lantai bawah, saya ingin penenang saya segera pulang!


Kamis, 28 Oktober 2021

Masakan

28 Oktober 2021

22.31


Saya tidak tau, sesedih ini rasanya. Tentang masakan yang sudah disiapkan. Karena terlambat datang untuk pergi sebentar, ia tidur dan tak ingin makan. Untuk menu yang ia inginkan.

Hari ini, saya tidak pernah uleg sambel, apalagi masak pagi sebelum kerja. Tapi karna kamu tidak selera, enggan dibawa. Semua harus menu kamu, sayang? Saya usahakan hal yang tidak pernah saya lakukan, untuk kamu. Tapi semua salah saya jadinya. Saya siapkan sarapan terlalu lama, saat saya siapkan kamu katakan segera tanpa ucapkan terima kasih atau menikmati. Bahkan tidak menawari atau menunggu saya makan dengan sabar. Dengan alasan terlambat. Dan karena saya lama. 

Hari kemudian, saya masak kikil yang bahkan saya belum pernah memasaknya dan itu enak. Tapi kamu tidak mau, karena saya sudah lama memasaknya. Dan kamu tidur. 

Ternyata sesedih ini jika orang yang kita harapkan untuk makan dengan lahap bahkan tidak menyentuh sama sekali. Sakit. Dan nanti akan salah saya lagi. Saya tidak pernah menyia nyiakan masakan ibu sebelumnya, sekenyang di luar saya tetap makan walaupun sedikit. Dan melihat Tyo makan dengan lahap lauk malam ini setidaknya mengobati. Ada yang menghargai masakan saya. 

Sepertinya saya terlahir untuk ‘nurut’ oh tidak. ‘Harus nurut’ dan ‘saya salah’ atau kita balik ‘ini salah saya’ semuanya akan kembali ke salah saya.

Selasa, 19 Oktober 2021

buruk

Jakarta, 18 Oktober 2021

23.00

Perasaan saya tidak enakan, tiba tiba rindu ibu berlebihan padahal di rumah. Setelah bercerita rindu ini tidak juga memudar. Saya rindu tidur bersama ibu. Saya rindu bermanja dan berbincang lama. 

Terlebih malam ini saya baru menyadari, ada bunga segar di kamar hari ini. Menyambut kedatangan saya dan Wahyu ibu menaruh bunga di pojok kamar. Hal kecil yang membuat saya terharu. Panjang umur untuk ibu. Saya akan berbakti pada Ibu, Bapak, dan Wahyu. Menjadi anak baik yang tidak menyusahkan dan membahagiakan. Dimulai dari rajin memasak dan membereskan rumah. Saya akan menjadi berbakti untuk semua. 

Ah setelah menulis ini saya menjadi lebih enakan. Sepertinya bisa segera tidur. Tapi hari ini, saya keras sebal dengan diri saya dan anak-anak. Biasa lancar mengerjakan di video tapi tidak lancar saat PTM. Saya menyalahkan diri untuk segala yang terjadi. Saya merasa gagal menjadi guru.

Ayo kita fokus untuk mereka. Lebih memperhatikan dan belajar. Saya merasa sudah tidak memiliki semangat mengajar. Semoga ada hal baik besok terjadi๐Ÿ’•


Suami

19 Oktober 2021

00.26


Rasanya masih asing, melihat dia tertidur seperti ini di samping. Saya terbiasa tidur gelap harus menyesuaikan dia yang terbiasa tidur terang. Saya terbiasa berantakan, harus menyesuaikan dia yang terbiasa rapi walaupun sembarangan. 

Untuk setiap genggam dan lelapnya setiap malam, serta pelukan hangat hingga pagi, membuat saya merasa bersyukur karena dia manusianya. ❣️

Untuk hari-hari selanjutnya,mari kita buat lebih menyenangkan! Penuh cinta dan kebahagiaan! ๐Ÿ’•


Untuk suami 

tertanda, istri

Sabtu, 09 Oktober 2021

Terakhir

9 Oktober 2021

23.00

Menjelang pukul tengah jam yang lebih cepat 30 menit dari seharusnya. Menjadi akhir saya menjadi bakti pada Ibu Bapak. Dan kurang dari 24 jam memiliki pendamping seorang suami. Dari rencana 27 menikah, menjadi 25 lebih cepat. Bulan 12 dari rencana, hingga 10/10 sudah ditetapkan. Sebentar lagi akan pergi dari ibu dan bapak, biasa serumah dan bercengkrama, sekarang sudah harus berpindah. 

Untuk diri saya yang kelak akan berkeluarga, jangan lupa kamu punya orang tua dan mertua. Banyak yang saya pelajari hari ini. Menjadi manusia individualisme yang bahkan lebih menguntungkan kesenangan sendiri seperti tak punya acara dan keluarga, mereka sibuk dengan dunianya di apartemen bahkan tanpa berkunjung. Sial. Apa bedanya mereka dan teman teman saya yang datang pagi hari esok?

sudah sudah. Cukup sudah menangis dan energi negatif. Besok bahagiamu. Dan jika nanti sudah berkeluarga, tetaplah peduli jika ada yang punya hajat. Bantu dan ringankan jangan seperti mereka. 

Minggu, 22 Agustus 2021

Jalan Baru Ibu

Jakarta, 22 Agustus 2021

08.39


    Alhamdulillah bener feelingku waktu nemenin ibu magang calon kepala sekolah disana. Dan sekarang saat pengumuman penempatan kepala sekolah di tempat magang wkwk SDN Ciganjur 04. 

     Semoga ini takdir baik untuk ibu, dan menjadi lebih baik untuk hidup ibu selanjutnya. Semoga ibu betah dan teman temannya baik. Alhamdulillah bukan sekolah grouping terima kasih ya Allah doaku dikabulkan. Semoga ibu selalu sehat dan tetap lebih bahagia bersama teman temannya. Aamiin



Sabtu, 24 Juli 2021

Seharusnya Saya Mengerti Sejak Awal

Sabtu 24 Juli 2021

01.33

Seharusnya saya mengerti sejak awal, jika setiap manusia memiliki prioritas. Dan bumi tidak hanya berputar untuk saya saja. Ingin dimengerti, diperlakukan sama seperti yang sudah saya lakukan padanya, tidak seharusnya seperti itu. Karena benar, yang paling mengecewakan adalah karena saya terlalu berharap pada manusia. Seperti toxic, saya menjadi berharap diperlakukan istimewa. 

Malam ini saya merasa resah, rumit otak lewat pukul tengah yang selalu saja. Bahkan teman teman saya tidak ada yang bisa saya andalkan. “Nanti kalau ada apa apa cerita ya.” Tapi saat saya cerita, ia tidak benar benar menyimak. Memberi respon seadanya, dan kembali terulang tidak bermanfaat, tidak memberikan jalan keluar, tidak menenangkan. 

Akhir akhir ini saya menjadi lebih sering bercerita di sini, sambil mengetik dan berfikir. Tidak ada bedanya bercerita pada manusia, yang bahkan saat saya coba bercerita ia tidak benar benar menyimak. Apa bedanya saat saya bercerita disini? Setidaknya disini tidak ada yang membuat saya kecewa, dan entah sejak kapan, menyelesaikan masalah dari solusi saya sendiri. 

Dan setelah pemikiran panjang 2 jam, setelah akhirnya saya memutuskan untuk mencuci muka dan minum vitamin, saya menyadari selama ini saya mencari prioritas diistimewakan, dimengerti dari manusia yang bahkan mereka tetap lebih peduli diri mereka sendiri. Saya lupa punya orang tua yang bahkan menjadikan saya prioritas di hidupnya. Ah melow saya, menjelang nikah. Bahkan di usia 25 saya baru menyadari ini. Saya mencari dan menuntut dimengerti, tapi ada dua manusia yang bahkan lebih peduli saya dari dirinya.

saya akan memulai mengurangi bermain hp mulai besok dan banyak berkumpul dengan keluarga. Menyampaikan keluh kesah dan manja saya, setidaknya mereka akan peduli dan mengerti. Setidaknya mereka yang paling sayang saya di bumi. Sial saya malah menangis. 

Minggu, 11 Juli 2021

Jika Dulu Saya Menyerah

Kamar, 11 Juli 2021

00.05


    Seperti biasa, saat malam semua tertidur lelap dan keheningan malam, otak saya kembali mencercau tidak jelas. Terlalu banyak yang kembali minta diingatkan.

     Jika dulu saya menyerah, bahkan untuk segala pincingan mata dan meremehkan hanya karena saya selalu remedial Kimia. Lamban di Fisika. Dan dianggap bodoh hanya karena itu saja. Sial. Saya kesal sekarang. Mereka yang bahkan tak pernah bertanya dan melewati saya bahkan dia itu saya yang ajarkan! Saya bodoh tapi saya berusaha, belajar lebih giat dan gila gilaan, walau tetap remedial tapi saya sudah berusaha. Kau tau? Bahkan tatapan guru yang meremehkan karena saya selalu.saja.remedial. Bahkan tidak sekali untuk menyentuh angka 75 saya tidak jarang harus remedial berkali.kali. 

   Ah saya ingat tatapan tatapan itu dan siapa saja mereka! Puncak ‘label bodoh’ dari mereka kelas 12. Saat sedang giat giatnya latihan soal, bahkan saya yang menemukan jawaban tapi dia yang mereka tanya. Dia tau itu dari saya! Tapi tidak ada yang percaya. 

    Kami dekat, bahkan sangat dekat hingga selalu berdua melekat. Di kantin. Di kelas. Bahkan kami sebangku dan satu tempat les. Selalu melekat, tapi semua bertanya padanya. Satu tahun lebih, saya harus tertekan karena ‘perlakuan berbeda mereka’  Bahkan saat diskusi soal saya tidak dilibatkan, dan dari dulu saya tidak pernah mau tau nilai dan jawaban benarnya apa. Saya semakin menurun dan bahkan melakukan labeling pada diri saya bahwa benar bodoh. Lucunya, saat UN kimia tidak ada satupun pelajaran yang masuk ke otak saya, blank. Dan nilai UN saya 4,5 jika tidak salah. Haha hanya benar menjawab kurang dari 10 soal. Dari segala upaya saya, dari segala pencapaian teman yang bahkan selalu mendapat 100 matematika dan Toblerone, dari segala pencapaian tertinggi dia pun saya hanya mendapat nilai itu. Persetan! Bahkan gagal di tes kedokteran. 

Saya pun melanjutkan ke universitas keguruan, dan saya berkembang. Sangat pesat. Mungkin ini namanya passion . Saya bahkan tidak perlu belajar gila-gilaan untuk mendapat predikat cumlaude ,dan menjadi Mahasiswa Berprestasi, tembus dua kali ke Pimnas, bahkan saya tidak perlu menjadi gila-gilaan dan melakukan label bodoh. Karena saya menikmatinya. Saya menikmati belajar. Saya menikmati mendengar dosen memberikan kuliah umum ditengah ngantuknya saya, saya tidak perlu berusaha keras karena saya sudah menikmati awalnya. 

Dan bahkan dengan memukaunya saya benar benar merasa ini adalah jalan hidup terbaik saya, waktu kuliah adalah pencapaian terbaik yang saya miliki. Dengan segala lebih dan kurangnya saya bersyukur. Hingga banyak teman yang bertanya dan mengajak saya berdiskusi tentang banyak hal. Saya dianggap. Tidak ada pincingan mata itu lagi disini. 

Hingga setelah lulus saya menjadi gila gilaan kembali untuk belajar, tapi taukah kamu? Saya sangat menikmati belajarnya. Tidak ada kimia. Tidak ada yang menekan saya. Dan hingga saya lulus dengan usaha yang gila gilaan menjadi Pegawai Negeri Sipil. Lalu kamu tau mereka? Rasanya saya ingin tertawa di depan wajah mereka, orang orang yang sudah memincingan mata dan melakukan label bodoh ke saya, kesulitan kerja. Kerja biasa saja. Saya puas telah melakukan pembalasan dendam yang positif. Untuk hidup dan karier. 

Jika dulu saya menyerah; saya tidak menjadi apa apa dan akan kalah. 

Manusia yang kalian label bodoh sekarang sudah menemukan cahayanya sendiri, saya akan kembali lebih bersinar hingga menyilaukan kalian. 

Jumat, 09 Juli 2021

Bahkan Doa Terakhir Saya Untukmu Saja Tidak Dikabulkan Tuhan.

Jakarta, 9 Juli 2021

18.16


Tuhan tidak mengaminkan doa baru saya, untukmu rupanya. 

Dari sebelumnya doa saya selalu sama, untuk kamu bahagia. 

Menjadi kini, semoga kamu tidak bahagia.

Ah bodohnya saya berharap kamu bahagia awalnya, dan ternyata Tuhan mengaminkan dan kau sudah bertemu serta bahagia. 

Seharusnya dari awal saya berharap kamu terluka. Bahkan untuk doa saya yang ini tidak pula Tuhan aminkan, dan mempermudah hidupmu. Mempermudah cintamu. Mempermudah yang sekali lagi, kamu lebih dahulu bahagia.

Dimana bagian kamu terluka, dan saya tertawa ?

Dimana bagian kamu terseok seok karena dipermainkan dan ditinggalkan? Mengapa kamu yang lebih dahulu bahagia sekarang! Mengapa tidak ada doa selain kamu bahagia yang Tuhan kabulkan untukmu

:dariku.


Selasa, 06 Juli 2021

Baiknya Allah

Jakarta, 6 Juli 2021

22.42


Allah baik banget. Kemarin susah tidur, sampai berat banget ya Allah rasanya. Saat saturnasi oksigen Bapak turun, dibawah normal 89. Harusnya 95. Minimal 93. Keliling cari oksigen dan obat entah sampai badan remuk rasanya, dalam keadaan masih positif bersama Tyo kita sampai mual mual. 

Pagi ini setelah mencari sarapan bapak karena tidak mau makan yang ada di rumah, Ada kiriman makanan dari Sifa. 


Saya menangis terharu, di saat saya lelah kalimatnya yang menguatkan. Setelah itu kamu, bak kesatria membawakan oksigen yang sudah saya lelah mencari. Terima kasih manusia baik. 
Setidaknya untuk beberapa saat Bapak aman fikir saya. Dengan sulitnya bapak untuk segala upaya yang telah dilakukan, dan pusingnya saya yang melihat ibu sudah menjadi lelah dan bapak yang semakin sulit untuk disembuhkan. Sorenya ada Chat masuk ke WhatsApp dari satu teman yang bahkan ia juga mencarikan ah banyak orang baik dari semalam. Mencarikan oksigen dan membantu menghubungi. Aku suka WhatsApp ๐Ÿ’• salah satu pesannya mengabarkan ada oksigen temannya, tidak dipakai korban covid atau tidak sedang dibutuhkan. Ya Allah ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ lega sekali rasanya semua beban ini terangkat, bahkan saya bisa tertawa dan benar benar lega. 


Saya dan keluarga terlihat santai dan seperti tidak melakukan apa apa tapi saya tau yang terbaik untuk keluarga saya. Anda hanya perlu memberi semangat dan mengatakan semua akan baik baik saja. 
Banyak hal yang kami pertimbangkan, dan tidak maunya bapak ke rumah sakit. Doakan saja menjadi pulih dan baik. Doakan dan semangat in beri dukungan dan katakan”ada saya kamu tenang ya” jadilah air untuk kalutnya saya bukan api. 

Jumat, 02 Juli 2021

Menjadi Patrick

Jakarta,2 Juli 2021


Hari ke-2 saya, adik, dan ibu tidak berfungsinya Indra penciuman. Selama 25 tahun, saya selalu bisa mencium bau yang saya mau, hingga tidak. Bau yang saya suka, hingga engga. Bau hujan, bau buku, bau ibu, bahkan untuk bau kotoran setiap pagi saya tidak tau seperti apa kini. 

Saat tidak bisa membau seperti ini, yang terlintas di otak saya “Oh ini ya jadi Patrick?” Tiba-tiba saya teringat episode Patrick yang tidak pernah mencium bau karena tidak ada hidung, dan dia mendapat hidung baru. Dia berhasil mencium segala bau seperti lainnya, tapi karena terlalu banyak bau yang “bukan diri dia” akhirnya Patrick lebih menyukai hidup tanpa hidung. 

“Apakah ada orang yang tidak memiliki hidung seperti Patrick?”

Setelah 25 tahun menjadi manusia, saya baru sekarang mensyukuri bahwa mempunyai hidung dan dapat mencium bau adalah anugerah. Hari ini saya makan sop daging tanpa ada bau, dan tak ada bau parfum ataupun sedikit saja bau. Saya rindu merasakan dan mencium semuanya yang ada. 

“Bagaimana jika dia tidak bisa mencium bau dan merasakan makanan lagi?”


Semua Akan Baik Baik Saja

Jakarta, 2 Juli 2021

22.18


Semua akan baik baik saja, katanya. Malam ini saat kami berbincang. Ucapnya yang sedikit menenangkan, fikir saya menjadi kalut. Jika tiba tiba semua memburuk, jika esok pagi yang saya takutkan terjadi. 

Malam ini saya merasa buruk, untuk sehat kami berempat terutama Bapak. Tubuh yang kuat dan perkasa, hanya pernah sakit demam sesekali. Kemarin malam mengeluhkan dada yang sakit karena gas naik. Sekarang sudah membaik, tapi saya tetap merasa takut. Untuk kehilangan, atas permintaan maaf dan dimaafkan sebelumnya Bapak ucap. Saya belum mau menjadi yatim, Pak. Tetap sehat. Sebentar lagi Bapak akan menikahkan putrinya. Berumur panjang,Pak.

Jika seperti ini saya selalu meminta maaf, dan menggobloki sikap saya selama ini. Kerasnya saya, egoisnya saya, samanya kita, dan saya yang harusnya mengalah. Esok, saya akan menjadi baik untukmu. Menjadi patuh dan tidak keras lagi seperti sebelumnya,Pak. Saya akan lebih perhatian padamu, walaupun Bapak lebih mau dengan ibu saya tidak akan kesal lagi. Saya belum belikan bapak smartphone baru. Saya belum berbakti untukmu. Saya masih menyulitkan mu, dan mengumpat secara sembunyi.

Saya akan baik untukmu. Jadi sehatlah Pak. Saya akan lebih Menyayangimu. Tiba tiba perasaan takut yang membuncah di malam menjelang lelap, mengingatkan saya akan banyak hal. Dan merindukan saya pada seluruh kenangan. 

Semoga semua akan baik-baik saja. 

Selasa, 29 Juni 2021

tidak sebaik itu

Saya tidak baik baik saja. 
Demam yang datang pergi, batuk yang membuat hingga merasa nyeri, dan adik yang tak kunjung pulih. Terutama bapak ibu yang semoga tidak ada apa-apa yang mengancam, terlebih ibu ada derita hipertensi dan bapak yang belum vaksin. 
Saya tidak baik-baik saja.

“Jangan panik Ndang, makan-makanan enak, jangan khawatir.” Kata salah satu teman yang seharusnya dia tau saya sangat khawatir. 

Hingga terlihat baik baik saja itu menjadi berat. Kepala sekolah yang peduli sekali, setelah ini saya tidak lagi akan ikut mengomentari segala hal tentang beliau. Beliau yang lebih peduli. Hingga Bu Panca menelefon untuk segera dibawa ke rumah sakit. Berteman dengan ibu ibu yang sudah tua sangat tulus, terima kasih ๐Ÿ’–

dan untuk kamu yang sekali lagi menguatkan saya sekarang, Mas. Lancar untuk urusan kita ya! ๐Ÿ’–

Sehingga setelah hari ini yang perduli padamu hanya keluarga dan kamu mas. Serta teman dekat Sifa yang bahkan sama-sama positif! Saya tidak perlu hal
lain di bumi selain kalian. Tetap sehat dan umur panjang mari kita bahagia mengarungi dunia ☺️

POSITIVE !

Jakarta 29 Juni 2021

21.34


Benar sesuai pradugamu setelah kau lihat judulnya! Turut merasakan juga pandemi yang sedang hitz saat ini, sekeluarga! Pada hari Minggu sudah swab DNA negatif, lalu Senin adik swab dia positif! Akhirnya saya dan keluarga swab dan positif! Cepat!

Bukan otg yang bisa melanang buana melakukan segala aktivitas di rumah. Gejala paling parah Tyo, sampai muntah kering intensitas sering. Dan dia demam tinggi di hari Sabtu hingga sesak dan tenggorokan sakit. Jika saya demam, badan linu, batuk, ibu bapak juga seperti itu. Wah keren ya covid bisa menyerang saat saya hendak berlibur ke Pulau Dewata. 

Itu yang bukan ingin saya ceritakan, tentang manusia yang dengan resah saya ia ada. Menenangkan dan memberi jalan keluar. Dari melakukan penyemprotan desinfektan sendiri di rumah dengan alatnya, dari amunisi dan sibuk dia seharian! Karena tidak dapat kita lakukan karena kami tidak bisa Berpergian keluar rumah. Semua online, sampai Halodoc hingga sayur box!

Manusia baik yang selalu sigap tiba tiba di depan rumah dan menemani lebih perhatian menghubungi intensitas sering. Ah beruntungnya saya ๐Ÿ’•

saya ingin menyimpan dan memberitahukan disini semuanya! Dari swab positif lalu badan sakit banget, hingga swab di klinik salah kirim hasil labnya. Udah lama, Halodoc lebih mahal, dari saldo 300 an dibalikin karena tidak tersedia obat dan uangnya tidak bisa dicairkan! Kesel. Dari tidak bisanya jalan ke Bali karena covid dan dibalikkan tiket pesawat 50%. Hingga driver Halodoc ngomel karena muter muter, yang salah mapsnya marah ke saya. Sudah saya berikan jalur Google Maps di wa tapi tidak dilihat. Setelah diberi tip alasan marah karena jalan yang susah bukan salah in saya. Jelas jelas tadi dia marah sama saya! 

Untuk segala kejadian buruk akhir akhir ini semoga bisa menjadi akhir yang baik dan bahagia nantinya. Sebentar lagi ada bahagia lagi kan? Hehe


Kamis, 27 Mei 2021

Tak Enak Rasa

27 Mei 2021

00.53


Fikir saya berantakan, malam mungkin saya kelelahan. Setelah jalan seharian, tapi apa itu berkaitan dengan rasa saya yang tak enak kan? Tentang kamu. Tentang cinta yang ada di dirimu menjadi terjun bebas. Rasa saya tak enak, seperti akan kehilangan cinta yang kamu punya. Atau rasamu sedikit berkurang? Atau buruknya saya akan ditinggalkan.

Saya bukan wanita yang pesimis atau menjadi takut untuk tidak dicinta, karena sebelumnya saya menerima banyak cinta sebelum kamu. Tapi sekarang, saya menjadi takut untuk tidak dicinta kamu. Takut saya menjadi cinta sendiri, takut saya ditinggal saat saya sedang sayang-sayangnya. Ketakutan yang telah kembali dari awal.

Senin, 26 April 2021

kamu seharusnya paham.

Kamar, 26 April 2021

23.31


Kamu tau, saya tidak suka bahas mereka tapi kamu selalu bertanya dan membahas.

Kamu tau, saya mudah marah tapi kamu menjadi api bukan air. 

Kamu tau, dan kamu lakukan itu! 


Saya tau, saya sering lamban untuk kamu yang tepat.

saya tau, saya sering merepotkan untuk kamu yang simple.

Tapi jika bahkan kamu melakukan yang sudah berkali kali saya bilang tidak suka, untuk komunikasi dan obrolan seperti tak ada lagi. Melakukan yang sudah saya bilang saya tidak suka, sial. 

Sesekali. Tapi kamu sering! 

Jika untuk emosi saya kamu tidak bisa menjadi air, lalu bagaimana?

apakah saya pernah menjadi api untuk marahmu pada manusia dan keadaan? 

Tolonglah banyak yang baik di saya juga. Kenapa dari mulutmu saya tidak ada baiknya, Hah?!

Kamis, 22 April 2021

Berkali Menyerah

22 April 2021

23.01


Rasanya mau mati, 

saat olahraga. 

Rasanya mau mati, 

saat tahan jajan dan harus makan sehat.

Rasanya juga mau mati,

saat berusaha solat awal waktu dan rawatib.

Lebih mau mati rasanya, 

saat harus terjaga setelah sahur untuk Tahajud dan menunggu Subuh. 

Semuanya. Ingin mati rasanya. Bukan seperti yang nyaman selama ini. 


Tapi..

Tubuh yang semakin berbentuk saat melihat cermin.

Jiwa yang semakin dekat dan nyaman dengan Allah.

Rasa yang membuat saya seperti mau mati berkali kali saat memulai, sudah menunjukkan perubahan lebih baik.

Dan untuk jiwa yang selalu marah, ayo jadilah tidak nyaman dengan menjadi sabar. :) Bissmillah.




Selasa, 13 April 2021

Untuk temanku Fatimah (Catatan Daarul Tauhid #5

Bandung, 23 April 2018

14.35

    Wahai ukhti yaa Fatimah, tetaplah tersenyum walau seluruh dunia membencimu. Tetaplah tertawa walau kau temui manusia tidak sebaik dirimu, walau yang kau temui kelak manusia baik bertopeng ganda. Hiduplah sesuai mimpimu. Semau ingin mu. Ada keluargamu dan aku yang akan selalu mendukungmu. 

Catatan Daarul Tauhid #4

Bandung, 22 April 2018

14.25

    Hangatnya kota Bandung, sehangat bajigur di malam kemarin. Pagi. Siang. Malam. Yang selalu ramai. Macam jenis manusia ditemukan, penjual cilor yang selalu tersenyum, kebaikan manusia merapihkan sandal, tidak perlu banyak tau cukup Allah. Minimarket yang selalu tutup pukul solat. Kajian pagi, senja, dan malam. Banyak manusia baik disini. Daarul Tauhid. Aku ingin kembali. 

Ikhlas Catatan Daarul Tauhid #3

Bandung, 19 April 2018

10.10

    Ikhlas. Sebenar-benarnya aku belajar mengikhlaskan untuk kehilangan. Mendoakan terbaik dan agar bermanfaat. Sandal. Sangkaku benar-benar hilang. Berjalan tanpa alas hanya kaos di kaki. Dingin. Kotor. Seperti inikah tanpa alas ?

    Menjadi pasrah untuk segala hal. Dan aku temukan kembali di tempat lama. Basah. Mungkin ia hanya mampir sebentar di kaki lain. 

Aku ikhlas. Allah kembalikan.

Catatan Daarul Tauhid #2

Bandung.

21.45


    Satu persatu menghilang, satu persatu berpulang. Dulu kami 26 tersisa 24.semua pergi dengan masalahnya sendiri. Apakah ini takdir-Mu atau akibat salahnya masa lalu yang melumuri mereka dengan dosa dan payah dihilang percuma mesku mereka telah berdoa ? Meski sudah bertaubat. 

   Elis. Aku memanggilnya ‘kak’ ia seperti ibu dan teman. Kita satu almari dan satu atap untuk hari-hari hingga hari ini.

     Elis. Seperti tidak ada duka, ia tertawa. Selalu. Dua kali dia menangis dan hari ini aku ikut menangis bersamanya. Berdua. Berpeluk lama. Tidak bertemu pada hari kemudian. 

    Elis. Tidak ada baju, guling, selimut, yang menumpuk, kamu benar membawa semuanya pergi ‘Kak’. Semoga pernikahanmu baik-baik saja. Semoga ibumu cepat sehat. Semoga Allah selalu menjagamu.

Semoga kamu bahagia, Kak. 

Catatan Daarul Tauhid

Bandung, 18 April 2018


H-16 menuju kepulangan. Aku belajar untuk menundukkan pandangan. Kamu ada bersama dengan kepalaku mengangkat. Aku melihat dan berharap menjadi semakin banyak. Maukah kau datang dengan sebuah senyuman ?

Selasa, 06 April 2021

Rindu.

6 April 2021

20.29


Setiap hari saya rindu. Melihat yang serupa saya, rindu saya mengudara. Dan malam ini saya lebih sangat merindu. Manusia yang ada saat saya baru di dunia bahkan saat ibu mengembara. Manusia yang segala resah dan sedih menjadi peluk, dan buaian di kepala. 

Saya suka membenamkan wajah di peluknya, mencium aroma minyak angin khas, dan telapaknya yang mengelus punggung kepala. Terakhir. Saya pernah dan masih terasa, saat ia tau saya menangis di sampingnya. Ia mengelus punggung kepala, dengan selang infus di tangan. 

Sudah hampir kembali Ramadhan dua kali tanpanya. Biasanya saat Ramadhan saya menata dan menempatkan barang hingga malam, ia duduk dan mengamati. Saya meracik kopi susu kesukaannya, sambil sesekali usil latah dan kita minum bersama. Dengan tahu atau singkong goreng kesukaannya. 

Sekarang, tidak ada. Yang menemani dan mengamati saya membereskan rumah. Bahkan hingga sekarang, saya belum membuat kopi susu kembali. Sepi dan saya sangat merindukannya. 

Banyak hal yang saya sesalkan. Seharusnya, saya menikah dua tahun lalu saat dia sehat. Manusia yang paling ingin melihat saya menikah tapi kalah oleh kuasa Tuhan. Seharusnya saya bersikap lebih baik, tidak kesal karena tidak mampu mendengar atau mengatakan berulang. Seharusnya saya ada, dan tidak sakit saat saat akhir. Seharusnya saya lebih baik lagi. 

Untuknya, masih banyak yang ingin saya lakukan , tapi Nyai kalah oleh kuasa Tuhan. 

Rabu, 17 Maret 2021

Nobody Care

17 Maret 2021

19.03


Mereka tidak peduli dengan dirimu, mereka hanya ingin tau. Manusia. 

Dari 900 manusia sosial media hanya 1 manusia yang ikut merasakan dan berdoa untuk sedihmu. Dari 900 manusia sosial media hanya 3 yang peduli dengan sedih dan sulitmu. Sisanya? Hanya menganggap berlalu dan hiburan semu.

Nobody care about you. Dunia tidak perduli untuk segala resah dan masalah, bahwa semalaman kau menangis dan jika sudah pagi kau harus hidup seperti tidak ada apa apa. Saya merasa menjadi muak dengan sosial media, instragam hanya menampilkan tidak ada kepedulian, twitter hanya bacot sampah ingin dimengerti, tapi tidak mau mengerti. Umumnya manusia hidup dengan dunia mereka sendiri. 

Saya akan rehat untuk media bersosial yang merusak diri,untuk segala kesedihan hanya dilihat dan untuk segala bahagia serta pencapaian menjadi rasa iri  bermuara, siapa teman saya ? Siapa manusia yang akan saya istimewakan? 

Fidel.Sifa.Ghina. Mereka ada saat berita yang membuat saya sempat patah. Mereka bertanya dan bercerita.Dan saya akan menjadi lebih baik lagi untuk kalian ๐Ÿค 

Minggu, 14 Maret 2021

Tentang Gondola

14 Januari 2021

23.06


Menjelang siang yang cukup terik, dan prediksinya yang salah meramal menjadi tiba-tiba hujan. Ini tentang  cerita kita di gondola menjelang siang tadi.

Pagi yang dikira adalah kebenaran untuk menemani kamu bertemu rekan untuk bekerja, ternyata adalah permulaan dari sebuah kejutan yang tidak terduga. Tanpa penutup mata, atau berpura pura lebih lama. Kamu mengajak untuk menaiki tangga, menjelajah ruangan, tanpa terfikir ada apa kamu ingin aku masuk dan melihat sesuatu yang istimewa di dalam gondola. Tersedia makanan, diterangi lilin, dihias bunga. Dan bertulis “Are u ready for 10.10.21?” Tanggal yang kita rencanakan. 

Kamu memberiku bunga kemudian, dia tentang keabadian dan sebuah cincin untuk ungkapkan pertanyaan yang membuat jantung saya berdegup tak karuan, “maukah kamu menikah denganku?” Ucapnya, diiringi suara Marry you Bruno Mars dan hujan yang menghias. Dan anggukan saya semakin mencairkan suasana yang menghangat di pelupuk mata. 


Sebelumnya pernah. Di depan rumahnya kamu pun pernah meminta, “kamu mau ngga jadi istri aku?” Tanyanya dengan mata berkaca kaca. Karena kebodohan jawaban, itu menjadi masalah memalukan saat itu. Dan saya tidak berharap, kamu akan menanyakan kembali untuk jawaban yang sudah pasti. Namun hari ini kamu menanyakan kembali dengan menjadi pertama di gondola dan semua yang saya sukai. Kue coklat, spageti, edelwis, dan hujan. Saya bahagia. Untuk hal sederhana yang sudah saya lupakan menjadi terkabulkan. Untuk hal yang menjadi ketidaksukaannya tapi saya suka, dia berikan. 


Dari sejak hari ini, untukmu saya penuh. Terima kasih. 

Sabtu, 27 Februari 2021

meditasi

27 Februari 2021

23.35


Kebiasaan baik sebelum tidur. Hari ini hari kedua meditasi. 3-5 menit sebelum tidur... 

untuk lebih mengenal emosi dan lebih memahami diri sendiri ☺️

Minggu, 07 Februari 2021

Selesai dengan diri sendiri.

bahkan yang sekarang belum usai.

berharap bahagia dan bebas setelah menikah?

berharap pada orang lain.

bahkan belum selesai dengan diri sendiri.

saya tau ini terlambat 

tapi saya ingin bahagia dengan diri sendiri. 

Jumat, 05 Februari 2021

๐ŸŒน

5 Februari 2021

23.05


Jarangnya pertemuan membuat saya mengerti arti sebuah kedatangan. Perasaan itu menjadi membuncah memenuhi isi ruang, saya bahagia. 

Kamu datang, dengan rindu yang lebih lama tertahan. Membawa bunga yang sekarang terasa lebih istimewa. Hal romantis dan pertemuan adalah dua hal yang harus jarang dilakukan. 

Sudah! Sudah berhenti tersenyumnya seperti ini. Ayo tidur, besok ngaji pagi. Saya senang malam ini๐Ÿ’–

Selasa, 02 Februari 2021

Tidak Baik Baik Saja

2 Februari 2021

22.20


Hari ini terasa berat, dan saya tidak baik-baik saja. Semua menjadi sangat menyebalkan akhirnya, menyebabkan kacau di akhir dan kamu sebabnya! Sial.

Fikir saya menjadi semakin tak karuan, ah semakin jauh saja rasanya. Dan akhir yang akan saya yang tersalahkan, dan kamu yang menjadi benar. Sial. Terserah sajalah.

Senin, 01 Februari 2021

ugh

1 Februari 2021


Selamat datang Februari, bulan kedua diawal tahun ini. 

Semakin menegangkan, belum lama ini kasus covid-19 di Indonesia sudah menembus angka 1juta penduduk. Dan kuburan covid semakin dekat rumah, di pinggir jalan dekat pemukiman warga. Semakin tidak berani saya beranjak dari rumah.

Sudah 1 minggu tidak bertemu, dan ternyata menjadi sebucin ini. Sebelumnya jika saya katakan, ‘rindu’ bahkan ia bisa membatalkan meeting dan pulang lebih cepat untuk bertemu. ❤️ Rasanya aneh karena biasanya 1 minggu pasti bertemu minimal 1 kali, entah jalan jalan sore naik motor beli telur gulung, jalan jalan malam seusai dia pulang kantor, olahraga, atau kencan seharian. Dan sekarang kita tidak melakukan itu bahkan di akhir pekan!!

Jadi aneh rasanya ketika akhir pekan dihabiskan di rumah saja, bahkan dia sangat bingung hingga mengambil kerjaan tambahan di akhir pekan lebih banyak daripada biasanya! ๐Ÿ˜ญ

Semakin tua harus semakin jaga sikap, jarang berjumpa agar tidak ada omongan aneh di tetangga. Oh iya, sebelum orang mengenal kata ‘bucin’ saya sudah melakukan terlebih dahulu. Dan semakin tua ternyata semakin bucin diri ini. 

Saya tidak tau, nantinya akan bagaimana.

Keresahan yang membuat jengah setiap malam. 

Saya tidak tau, kapan waktunya akankah akhir ini atau lainnya. 

Semakin memperkencang keikhlasan dan pengharapan di saat bersamaan; semoga akhirnya saya menjadi wanita paling bahagia. 

Sabtu, 23 Januari 2021

Terima kasih sudah lahir

23 Januari 2021

00.08


Hai, sudah pukul tengah dan kau sudah tertidur lelap. 

Selamat atas hari lahirmu, sayang. 

Terima kasih sudah memilih untuk ada di bumi, dan bertemu saya. 

Selamat menuju tiga lagi perayaan sebelum selesai usia 20 an. Saya mengaminkan untuk semua doa yang kau panjatkan ke langit. 

Sehat untukmu, dan bahagia bersama aku ya! :)

Aku sayang kamu. 


Jumat, 22 Januari 2021

Cercau Saya

22 Januari 2021

01.06


Selamat pagi! Dan bahkan mata belum mengantuk hingga kini. Otak semakin aktif, dan mata yang semakin merapat. Sudah 5 watt tapi tidal bisa be at benar berhenti. Sial. Baik-baik, saya segera menulis sampah sampah ini. 

Pelan-pelan, jangan gegabah ok? Mari kita uraikan yang kamu maksud agar tidak menuntut dan bergerak bebas sangat aktif. Malam tadi, saya menulis di buku yang lebih rahasia dari ini. Tentang hidup, mau bagaimana selanjutnya. Kapan dan bagaimana harus menjalani setelahnya. Saya semakin malas membuka instagram, jika tidak ada kebutuhan update saya jarang melihat story manusia lain. Yang sudah lebih banyak menikah dan menjadi ibu. Ah mudah sekali untuk mereka. Menjadi istri dan ibu tidak mudah. 

Oh iya hari ini saya menonton drama Korea berjudul “18 again” baru 3 episode dan ada quote yang menarik

“sesulit apapun hidup, jangan pernah menyesali apapun.”  

Untuk manusia yang selalu saja menyesal bahkan untuk makanan yang dipesan, karena melihat piring orang lain lebih enak. Dan menyulitkan untuk tidak menyesali terlebih keputusan besar yang saya ambil. Sejak hari ini, saya tidak akan menyesali apapun di hidup saya. Dari masa sekolah saya yang tidak banyak pergaulan, dari panjangnya dan monoton hidup saya sebelumnya, saya akan belajar memaafkan dan menerima. Dan menjalani dengan baik setelahnya, saya tidak ingin menyesali lagi. Menjalani hubungan dengan sebaik mungkin, menjalani kehidupan dan melakukan yang saya mau. 

Tidak ada yang salah, mereka tidak salah. Hanya saya yang mematikan lampu sorot saya sendiri. Mulai sekarang saya akan hidup di dongeng saya sendiri, bukan dongeng orang lain. Mencoba yang saya mau, walaupun tau itu kemungkinannya kecil sekali. Saya ingin berusaha untuk mimpi atau bahkan keinginan kecil. Saya tidak mau hidup menyesal lagi.”

Dan saat ini beberapa menit sebelumnya, saya baru kembali melihat lihat salah satu impian besar saya, ‘Magister’ ah saya sangat menginginkan ini secepatnya. Saya menatap lama dan berdoa untuk didengar, saya ingin sekali magister profesi psikologi pendidikan. 

Ada rencana lain selain itu?’ Tanya teman

‘Tidak.’ Jawab saya 


Dan hari ini saya mencoba kembali realistis untuk

mencari kemungkinan lain, mungkin saya akan mencoba keduanya, magister pendidikan dasar. Saya ingin menjadi konsultan. Duduk berhadapan dan membantu orang tua yang resah dengan anaknya, guru yang resah dengan muridnya, dan siswa yang resah dengan dirinya.

Saya akan belajar lebih baik dari saat saya belajar untuk tes Pegawai Negeri, saya akan belajar lebih baik agar saya tidak menjadi menyesal kembali. Setidaknya sudah mencoba sekali saja. Setelahnya biarkan takdir bekerja, terpenting sudah usaha. 

Kemudian saya ingin menjadi lebih sehat, lebih ramping, tidak mau menjadi ibu ibu gemuk yang sudah payah melakukan banyak hal nantinya, setidaknya..menjadi lebih aktif untuk anak nantinya. 


Ah kau tau apa yang kurasa sekarang setelah menulis ini? Jantung saya berdetak sangat cepat, dan saya bahagia hanya memikirkan seperti ini saja. Aaaaa sekarang saya sedang senyum senyum kesenangan, membayangkan saya menjadi konsultan berpakaian blouse navy, duduk dan melakukan sesi konsultasi. Aaaa!!! Saya tau, ini adalah yang benar benar saya inginkan!!

oh iya terakhir, untuk pernikahan dan cinta, saya ingin kita saling mencintai dan saling merasa beruntung karena sudah saling menemukan. Seperti di film UP, saya ingin kita menua bersama bahagia. Saling mendukung, menguatkan, dan berpelukan. (: 


Untuk jaga jaga saya post foto ini agar menjadi pengingat bahwa saya semenginginkan itu ๐Ÿ’–


Senin, 18 Januari 2021

Sebelum Ada Kabar

Kamar,18 Januari 2021

21.59

Sebelum ada kabar, saya tak karuan. Bahkan tidak mengantuk, walaupun sudah membaca berhalaman halaman. Walaupun sudah ada pemberitahuan bahwa waktu tidur yang suda dua kali terlewatkan.

Tumben. Ucap saya, yang kini tau mengapa.

Belum ada kabar dari kamu, Sayang.

“Halo” ucapmu di Pesan singkat itu, saya bergegas membalas dan nomormu sudah memanggil rupanya.

dan saya merasa sangat mengantuk sekarang, bahkan belum ada 5 menit obrolan. Sepertinya saya benar menanti kamu pulang dan selamat, biarkan saya terlelap. 

Selamat malam!

Minggu, 10 Januari 2021

terima kasih untuk 50 menitnya

Jakarta, 10 Januari 2021

22.42


Selamat malam..

akhir akhir ini dunia baik banget sama saya. Beberapa hari lalu, kawan kawanku menelepon dan kami berbincang panjang tentang kabar, hidup yang ada ada saja, bahkan percintaan yang dengan tragisnya kawanku memiliki hubungan tanpa status(HTS) 3 tahun!! Dan berakhir dia ditinggal untuk laki lakinya menjadi TNI :’)

Setelah itu di hari ini Fidel menelefon saya. 

๐Ÿ‘ค : En..

๐Ÿ‘ฅ : iya del(kaget dia tiba tiba nelfon)

๐Ÿ‘ค : lagi apa ?

๐Ÿ‘ฅ : eh ? (Tambah kaget dia gapernah nanya lagi apa)

dan akhirnya obrolan kita berlanjut terus, membicarakan hal hal remeh dan tak berbobot. Tentang masa kita berdua, hanya dipisahkan tidur malam di rumah. Dari jam 6 sampai jam 10 malem ketemunya Fidel lagi dan Fidel terus. Kita sama sama berjuang untuk masuk PTN kala itu. Bahkan kita bisa tertawa untuk hal yang hanya kita pahami berdua haha. Dan tujuan dia menelefon adalah mengkhawatirkan saya yang sekarang sangat baik baik saja.

Dia bercerita, ternyata bapaknya datang ke pernikahan yang ia khawatirkan saya resahkan. Ternyata Fidel dan pengantin wanita adalah tetangga dan teman masa kecil dulunya! Dunia sempit ya? Haha..

Dengan keanehan saya masih ada orang yang bahkan khawatir saya tidak baik baik saja, menjadi lebih dekat hanya beberapa orang. Terima kasih sudah ada di bumi. Saya bersyukur untuk segala cinta yang saya terima. Saya tidak akan menuntut lebih lagi untuk seluruhnya dan memaklumi banyak hal. Hari ini adalah pengingat bahwa masih banyak manusia baik yang sayang Endang. Walaupun Endang aneh dan annoying. Walaupun Endang ribet dan baperan. Aaaaaa terima kasihhhh ๐Ÿ’•๐Ÿ’•๐Ÿ’•๐Ÿ’•๐Ÿ’•๐Ÿ’•๐Ÿ’•


ini ada foto dengan Fidel 2013 sepertinya


Jumat, 08 Januari 2021

Terima Kasih Sudah Ada

Kamar, 8 Januari 2021

23.49


Terima kasih sudah ada dan terlahir menjadi manusia. Terima kasih sejak awal sudah melangkah menuju saya. 

Saat ini saya sedang teringat, beberapa saat tentang seseorang. Saya katakan padamu, bahwa saya baik baik saja. Tapi ternyata tidak. Izinkan malam ini saja saya mercecau tidak jelas seperti ini. Agar tidak lemah dan kembali hidup sebagai manusia.

Terima kasih sudah menjadi cinta baru untuk saya, yang jika tidak ada kamu saya mungkin masih melalang buana. Mulai 00.00 selanjutnya, semua cerita saya akan tentangmu sayang. Terima kasih sudah bersabar.

Saya tak bisa katakan yang meresahkan saya dan menyedihkan kamu, saya ingin kamu bahagia terus. Seluruh lalu saya sudah menjadi akhir dan kamu adalah awal untuk hidup yang telah kita rencanakan.Semoga takdir mengaminkan untuk kita.

Saya sudah selesai untuk semuanya, dandenganmu saya siap untuk memulai hidup baru dan seru. Denganmu. 

Akhir Ceritamu, Tuan

Kamar, 8 Januari 2021

23.21


Sebelum esok, saya pastikan ini terakhir tentangmu, Tuan. Yang dengan sengaja telah membirukan dunia saya. 

Untuk segala cerita panjang tentangmu menjadi akhir di malam ini untuk saya. Seluruh tentangmu mengudara bebas ke masa silam, betapa bahagianya kita, betapa diriku bersemu malu bertemu. Kau menunggu di depan kelas dan aku menyapa lalu langsung berlari ke dalam kelas. Kita bersama tapi saya selalu pergi jika berpapas. Sebelumnya tidak dan saya tau, bahwa saya benar-benar suka kamu, Tuan.

Perlahan kita menjadi dekat, mengalami malam minggu, dan berbincang berdua di lapangan serta kantin sekolah menjadi sangat seru. Ah seharusnya saya tidak menghindar melulu. Hingga akhirnya saya menuntut lebih untuk dirimu atas saya, dan itu masalah yang bahkan tidak kita bicarakan. 

Kamu bukan pertama, tapi mengapa dirimu yang terlama hingga sulit melupa. Bahkan saat akhir masa sekolah kau masih meraya hari lahir setiap 24. 

Hingga saat ini, menuju akhir cerita tentangmu, tapi tak ada yang terjawab dari seluruh kenapa yang saya tanyakan. 

“Kenapa kamu pergi, apa alasan sebenarnya?”

”Kenapa kamu merayakan 24 saya ?”

”Kenapa saat kamu bersama, kamu bilang sebenarnya masih suka saya ?”

”Kenapa kamu tidak mengatakannya ?”

dan seluruh kenapa yang bahkan tidak menemukan jawabannya hingga saat ini. 

Menuju harimu esok. Doa saya untukmu tetap sama, berbahagialah Tuan. Seperti maumu, saya akan bahagia tanpa mu. 

Berisik

7 Januari 2021

23.56


4 menit sebelum pukul tengah, kondisi hari ini tidak enak bahkan harus dilakukan rapid antigen karena ketakutan yang sangat akan covid, “jika positif saya akan salahkan sekolah karena mengadakan bagi rapor tatap muka!” Ujar saya, dan ternyata MasyaAllah saya negatif, tidak jadi untuk mengumpat ke pihak sekolah. ๐Ÿ˜‡

sekarang tersisa 2 menit, akhir akhir ini semakin malam fikir saya semakin ribut ingin segera diperjelas. Apa yang difikirkan apa yang diinginkan, setidaknya.. Mampu menjelaskan apa yang dirasakan dengan menulis. Sebenarnya saya ingin menulis saja di blog ini, namun karena ada hal hal terlalu pribadi akhirnya saya menulis di diary yang suka dicari jika itu sangat rahasia. 

Benar kata salah satu quote,”menulislah dan jangan bunuh diri” dari rumit dan kacaunya fikiran sebelumnya, menjadi lebih mudah dan teratur untuk disampaikan. Menjadi tau yang dirasakan bagaimana walaupun tidak bisa mengambil keputusan.

Hidup adalah tentang pilihan, tapi jangan kan hidup untuk memilih baju saja sangat lama. Huaaaaa

saya serahkan semua ke Allah, Allah tau yang terbaik. Saya hanya berharap yang lebih baik dan minta selalu diberikan rasa syukur untuk manusia yang bahkan selalu mengeluh. 

Saya ingin menemukan style yang saya banget tanpa mengikuti orang lain. Tak perduli apapun. Pelan pelan ya..

Tahun ini mulai dekat ke Allah, ketuk pintu langit, dan merawat diri sendiri agar sejalan dengan permintaan. Semoga selalu sehat. 

Tahun ini saat ada yang bertanya apa rencana saya, dengan lantang saya menjawab “saya mau S-2!!” Dimana tanyanya kembali “Psikologi UI!!!”

aaaa sangat ingin psikologi dan mengambil ranah psikologi pendidikan ❤️Saya ingin sekali menjadi konsultan pendidikan. Menjadi mediator untuk orang tua yang bingung mendidik anak, untuk guru yang bingung mendidik siswa, dan anak yang bingung menjadi siswa. Sebelumnya saya tidak pernah selantang ini, tidak apa apa tidak menjadi duta atau abnon tapi saya mohon semoga pintu langit sedang terbuka, saya ingin s2 psikologi tahun 2021 secepatnya!!!

Semangat berproses untuk hidup baru di 11 akhir tahun ini. Semoga tidak berat dan dimudahkan aamiin. 

Rabu, 06 Januari 2021

tidur

Kamar, 6 Januari 2020

21.53


Sedang tidak enak kondisi hari ini. Sebelumnya tidur selalu larut, bahkan tidak tidur tetap baik baik saja. Kini dua hari berturut turut sulit tidur cepat karena siangnya tidur, menjadi lebih letih dan tidak enakan.

7 menit menjelang waktu tidur, saya harus menjadi bersyukur untuk hidup dan lengkapnya keluarga. Benar kata Buya Hamka, “mensyukuri yang dimiliki bukan mengharapkan yang diinginkan.” Menjadi lebih bersyukur dan menerima diri apa adanya. Sehat sehat terus ya diri, mata sudah sangat sepet untuk segera tidur. Ditemani kucing yang menunggu untuk keluar kamar, selamat malam.



Manusia Bumi

6 Januari 2021

01.10


Mejalin hubungan dengan manusia bumi rumit. Terlalu banyak standar untuk dianggap ‘sama’ oleh mereka. Memang, yang paling mudah adalah anak anak. Mereka tidak menjadikan hidup di bumi menjadi lebih rumit.

Kemarin, saya sebut kemarin karena hari ini sudah lewat tanggal. Banyak yang terjadi dari pagi pembagian rapor saya bertemu banyak orang tua, dan ternyata banyak hal yang mereka tidak tau tentang anaknya. Saya menjadi bersalah karena seharusnya saya mengkomunikasikan dengan orang tua. 

Saat magrib saya bertengkar dengan kamu. Pertengkaran yang sudah lama tidak terjadi. Karena kesalahan penggunaan komunikasi. Dan akhirnya kita mulai mendiskusikan dan meluruskan. Berakhir dengan kesepakatan untuk privasi dan saling menguatkan. 

Lalu saat malam saya berkomunikasi dengan teman teman saya, ah masih beruntung rupanya ada yang siap diajak bercerita. Bahkan untuk Fidel dia menelefon dulu! Senangnyaaa~

Kita berbincang banyak tentang masalah hidup yang ada ada aja, saya merasa iri dengan hidupnya yang sangat santai. Tidak rumit dijadikan masalah. Haha saya harus belajar banyak dari Fidel ❤️

Beruntungnya di bumi masih ada keluarga dan manusia manusia baik untuk berbagi suka duka di kehidupan yang ada ada aja. Banyak hal yang saya syukuri dan pelajari hari ini, menjadi aneh untuk mereka saja tidak semua manusia yang kau anggap dekat. Bahkan untuk terdekat saya membatasi 3 pertemanan saja yang sekali lagi dari ratusan manusia yang ada. Semangat!!


Selasa, 05 Januari 2021

Hai

5 Januari 2021


Hai, sudah lama tidak bersua. Selamat tahun baru ๐ŸŽ‰

Dari awal memang rumit jika berhubungan dengan manusia. Menjadi annoying dan serbah salah. Menjadi diri yang ternyata sok asyik dan sok menganggap dekat padahal tidak. Menjadi diam memang cara terbaik untuk bersosialisasi. Mendengarkan dan merespons tidak lagi memimpin pembicaraan atau lingkaran pertemanan.

Hah semuanya suka diri saya yang seperti itu, bertingkah gila dan aneh untuk 4 manusia saja. Fidel, sifa, ghina, dan kamu. Selain itu? Bersikaplah dewasa dan keibuan, menjadi kalem dan tenang. Semuanya suka seperti itu. 

Bahkan jika ada manusia yang membuat merasa sangat nyaman, biarkan. Beri batas. Jangan terlalu mengeluarkan semua pikiran dan bahkan membicarakan orang lain. Hanya perlu bersikap jelek ke 4 manusia itu saja. 

Jadilah pendengar dan merespons saja. Banyak manusia melakukan refleksi diri  berbeda beda. Dengan menulis di blog seperti ini saya menjadi tau apa yang benar benar saya inginkan dan lakukan. Aaaa cinta blog ini sangat ❤️

Dan jangan berharap pada orang lain, tidak boleh marah atau menunjukkan emosi selain ke 4 manusia ini. Sudah ada rencana jalan tapi gajadi? Yaudah. Sudah menganggap teman tapi lebih milih sama pacarnya? Yaudah. Punya rekan kerja yang sangat memanfaatkan saya atau dia berbicara berbeda dengan orang lain tentang saya? Yaudah. Diam.

Jadi pendiam satu satunya cara terbaik untuk bersosialisasi dengan manusia manusia seperti itu. Benar. Sekarang.. bersikap sesuai dengan orang lain bersikap. Tidak berlebihan. Tidak menganggap dekat selain ke 4 manusia ini. Tidak ada lagi rasa tidak enak, mereka saja seenaknya. 

Hidup lucu, dan seru. Dari ratusan manusia yang saya kenal, saya kembali menjadi dekat dan tetap dekat dengan kawan SMA. Mereka yang tetap menerima, walaupun dulunya saya lebih aneh dari sekarang. Walaupun dulunya saya sangat sangat menyebalkan, mungkin sekarang juga?



Hidup di Jakarta Akhir akhir ini

Jakarta, 10 Juli 2025 17.22 Hidup di Jakarta akhir-akhir ini kenapa menjadi seperti ini. Udara yang semakin memburuk membuat saya malah terk...